Holiday Vibes




Nama : Fika Alfiana 
Prodi : D4 K3
Nim : 2440022008

Mari kita membudayakan literasi sejak dini 

        Literasi adalah kemampuan untuk memahami, menggunakan, dan mengevaluasi informasi dari berbagai sumber. Literasi sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena kita terus-menerus terpapar dengan informasi dari berbagai media seperti buku, surat kabar, majalah, televisi, dan internet. Namun sayangnya, tidak semua orang memiliki kemampuan literasi yang cukup. Banyak orang yang kesulitan memahami informasi yang mereka baca atau dengar, dan tidak dapat mengevaluasi kebenaran dari informasi tersebut. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk meningkatkan kemampuan literasi kita.
        Ada beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan literasi, di antaranya adalah membaca secara aktif, menulis secara teratur, dan berdiskusi dengan orang lain tentang apa yang telah kita baca atau dengar. Selain itu, kita juga harus belajar untuk memilah-milah informasi yang benar dan yang tidak, serta memeriksa sumber informasi tersebut. Dalam era digital seperti sekarang, kita harus lebih waspada terhadap informasi yang bersifat hoaks atau palsu. Kita harus belajar untuk memeriksa kebenaran dari informasi tersebut sebelum membagikannya kepada orang lain. Salah satu cara untuk memeriksa kebenaran informasi adalah dengan mencari sumber informasi yang terpercaya kemampuan literasi yang baik akan membantu kita dalam mengambil keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kita harus terus meningkatkan kemampuan literasi kita agar dapat menjadi individu yang lebih baik dan bijaksana.
        Berdasarkan penelitian UNESCO pada tahun 2016, Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara dalam hal kebiasaan membaca. Di tahun 2020, berdasarkan Kajian Indeks Kegemaran Membaca, kegemaran membaca masyarakat Indonesia memiliki poin 55,74 yang berada pada tingkat sedang. Padahal, membaca merupakan salah satu hal sederhana yang membuka mata kita kepada dunia, seperti dikatakan bahwa ‘Buku adalah jendela dunia’.Dengan sebuah buku saja, kita dapat melihat luasnya dunia, banyaknya informasi dan pengetahuan, serta meningkatkan keterampilan kita. Ada beberapa faktor penghambat peningkatan literasi di Indonesia. Pertama, kurangnya dukungan dan didikan dari keluarga maupun lingkungan sekitar mengenai pentingnya membaca. Budaya membaca menjadi salah satu hal penting, peran orang terdekat pun tidak kalah penting dalam upaya peningkatan kegiatan literasi di Indonesia. Jika terlibat dalam lingkungan yang selalu ingin tahu, gemar membaca, pasti akan memengaruhi beberapa orang terdekat lainnya sehingga semakin banyak orang yang mulai membuka buku untuk membaca. Kedua, akses dan minimnya ketersediaan buku. Di sejumlah daerah yang ada di Indonesia, masyarakat terutama pelajar masih kesulitan mendapatkan referensi untuk belajar. Oleh karena itu, setiap sekolah dapat menggalakan gerakan literasi di setiap minggunya. Minimal membaca satu artikel ataupun berita yang mampu menambah wawasan bagi siswa. Selain itu, sekolah maupun pemerintah dapat memulai memanfaatkan peran teknologi dalam peningkatan kegiatan literasi.Beberapa upaya yang dapat dilakukan keluarga di rumah adalah meluangkan waktu untuk menemani anak belajar juga bermain. Menanamkan minat baca kepada anak sejak dini berarti orang tua berkewajiban menyediakan bahan bacaan dan fasilitas baca kepada anak seperti buku cerita yang tentunya disesuaikan dengan usia anak. Selain fasilitas, motivasi juga menjadi hal besar yang akan berpengaruh pada anak. Jika anak sering diberikan motivasi, maka akan berpengaruh pada perilaku dan pola pikir anak tersebut.
    Berbagai upaya penguatan literasi yang dilakukan pada kenyataannya memiliki banyak kendala. Kendala terbesar penanaman pendidikan literasi sejak dini adalah masalah waktu dan kesibukan orang tua. Selain itu latar belakang pendidikan orang tua pun turut memberikan dampak kepada anak. Mampu tidaknya keluarga sebagai cerminan utama tentunya menjadi contoh nyata kepada anak. Kendala lainnya adalah anggapan orang tua bahwa mengajarkan baca tulis kepada anak adalah tanggung jawab sekolah. Hal itu menyebabkan rasa acuh pada orang tua sehingga tidak memiliki keinginan untuk mengajak dan mengajarkan anak pendidikan literasi sejak dini.



Postingan populer dari blog ini

PKKMB RESUME MATERI 2

PKKMB RESUME MATERI 1